Mhayy Lavigne Sullivan

Wednesday, October 30, 2013

ESP : Cekupan Ilmu Terangan

Persepsi penginderaan ekstra atau dalam istilah bahasa inggrisnya extra sensory perception (ESP) adalah suatu intuisi atau kemampuan yang kehadirannya lebih banyak di luar kontrol batin atau pikiran yang sadar. Istilah ESP sendiri pertama kali diperkenalkan pada tahun 1934 oleh profesor JB Rhine dari Duke University.

ESP ini muncul tanpa melibatkan proses sensoris umum seperti mendengar, melihat, meraba, merasa, dan mencium. ESP memiliki jangkauan yang hampir tidak terbatas dan terutama dialami oleh pikiran dibanding sensasi tubuh. Hasil ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Profesor Cornell. Studi ini dilakukan lebih dari satu dekade dengan melibatkan lebih dari 1.000 mahasiswa. Partisipan diminta untuk menebak gambar di balik tirai yang menyembunyikan suatu foto.
Para ahli membagi kemampuan ESP ini menjadi beberapa macam, yaitu :
Telepati, yakni kesadaran langsung mengenai keadaan mental orang lain. Orang yang memiliki ‘kekuatan’ ini mampu membaca pikiran orang lain. Atau juga bisa menyampaikan pesan pikiran kepada orang lain tanpa berbicara atau memberi isyarat.
Pre-cognition, yakni kemampuan untuk melihat masa depan, lepas dari campur tangan sesuatu yang bersifat rasional
Retro-cogniton, yakni kemampuan untuk melihat masa silam tanpa campur tangan sesuatu yang bersifat rasional
Clairvoyance, yakni kemampuan untuk mendeteksi hal-hal yang sedang terjadi atau akan terjadi di tempat lain yang berada jauh dari dirinya. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan untuk melihat hal-hal yang tidak tampak, misalnya kemampuan untuk melihat roh.
Mediumship, kemampuan untuk menyalurkan roh-roh orang yang sudah meninggal.
Psikometri, kemampuan untuk membaca informasi tentang seseorang atau suatu tempat dengan menyentuh benda fisik. @@@

No comments:

Post a Comment